Tuesday 22 September 2015

Pembuatan Keputusan Manajemen



BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Setiap organisasi, baik dalam skala besar maupun kecil, terdapat terjadi perubahan-perubahan kondisi yang dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan eksternal dan internal organisasi. Dalam menghadapi perkembangan dan perubahan yang terjadi maka diperlukan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat. Proses pengambilan keputusan yang cepat dan tepat dilakukan agar roda organisasi beserta administrasi dapat berjalan terus dengan lancar
Pengambilan keputusan tersebut dilakukan oleh seorang manajer atau administrator. Kegiatan pembuatan keputusan meliputi pengindentifikasian masalah, pencarian alternatif penyelesaian masalah, evaluasi daripada alternatif-alternatif tersebut, dan pemilihan alternatif keputusan yang terbaik. Kemampuan seorang pimpinan dalam membuat keputusan dapat ditingkatkan apabila ia mengetahui dan menguasai teori dan teknik pembuatan keputusan. Dengan peningkatan kemampuan pimpinan dalam pembuatan keputusan maka diharapkan dapat meningkatkan kualitas keputusan yang dibuatnya, sehingga akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja organisasi.
Pembuatan keputusan diperlukan pada semua tahap kegiatan organisasi dan manajemen. Misalnya, dalam tahap perencanaan diperlukan banyak kegiatan pembuatan keputusan sepanjang proses perencanaan tersebut. Keputusan-keputusan yang dibuat dalam proses perencanaan ditujukan kepada pemilihan alternative program dan prioritasnya. Dalam pembuatan keputusan tersebut mencakup kegiatan identifikasi masalah, perumusan masalah, dan pemilihan alternatif keputusan berdasarkan perhitungan dan berbagai dampak yang mungkin timbul. Begitu juga dalam tahap implementasi atau operasional dalam suatu organisasi, para manajer harus membuat banyak keputusan rutin dalam rangka mengendalikan usaha sesuai dengan rencana dan kondisi yang berlaku.



1

Sedangkan dalam tahap pengawasan yang mencakup pemantauan, pemeriksaan, dan penilaian terhadap hasil pelaksanaan dilakukan untuk mengevalusai pelaksanaan dari pembuatan keputusan yang telah dilakukan. Hakikatnya kegiatan administrasi dalam suatu organisasi adalah pembuatan keputusan. Kegiatan yang dilakukan tersebut mencakup seluruh proses pengambilan keputusan dari mulai identifikasi masalah sampai dengan evaluasi dari pengambilan keputusan yang melibatkan seluruh elemen-elemen dalam administrasi sebagai suatu sistem organisasi. Artinya dalam membuat suatu keputusan untuk memecahkan suatu permasalahan yang ditimbulkan dari adanya perubahan-perubahan yang terjadi dalam organisasi dibutuhkan informasi yang cukup baik dari internal maupun eksternal organisasi guna mengambil keputusan yang tepat dan cepat.
Pada akhirnya, kegiatan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat merupakan bagian dari kegiatan administrasi dimaksudkan agar permasalahan yang akan menghambat roda organisasi dapat segera terpecahkan dan terselesaikan sehingga suatu organisasi dapat berjalan secara efisien dan efektif dalam rangka mencapai suatu tujuan organisasi.

B.    Rumusan Masalah
·       Apa pengertian pembuatan keputusan?
·       Bagaimana proses pembuatan keputusan itu?
·       Apa saja tipe-tipe keputusan?
·       Apa saja gaya-gaya dalam pengambilan keputusan?











2
BAB II
PEMBAHASAN

A.      PENGERTIAN PEMBUATAN KEPUTUSAN
Pembuatan keputusan adalah bagian kunci kegiatan manajer. Kegiatan ini memainkan peran penting, terutama bila manajer melaksanakan fungsi perencanaan. Perencanaan menyangkut keputusan-keputusan sangat penting dan jangka panjang yang dapat dibuat manajer. Dalam proses perencanaan, manajer memutuskan tujuan-tujuan organisasi yang akan dicapai, sumber daya yang akan digunakan, dan siapa yang akan melaksanakan setiap tugas yang dibutuhkan. Seluruh proses perencanaan itu melibatkan manajer dalam serangkaian situasi pembuatan keputusan. Kualitas keputusan-keputusan manajer akan menentukan efektifitas rencana yang disusun.
Menurut para ahli :
G. R. Terry : Mengemukakan bahwa pengambilan keputusan adalah sebagai pemilihan yang didasarkan kriteria tertentu atas dua atau lebih alternatif yang mungkin.
Claude S. Goerge, Jr : Mengatakan proses pengambilan keputusan itu dikerjakan oleh kebanyakan manajer berupa suatu kesadaran, kegiatan pemikiran yang termasuk pertimbangan, penilaian dan pemilihan diantara sejumlah alternatif.
Horold dan Cyril ODonnell : Mereka mengatakan bahwa pengambilan keputusan adalah pemilihan diantara alternatif mengenai suatu cara bertindak yaitu inti dari perencanaan, suatu rencana tidak dapat dikatakan tidak ada jika tidak ada keputusan, suatu sumber yang dapat dipercaya, petunjuk atau reputasi yang telah dibuat.
P. Siagian : Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan sistematis terhadap suatu masalah, pengumpulan fakta dan data, penelitian yang matang atas alternatif dan tindakan.


3
Secara umum pembuatan keputusan (decision making) menggambarkan proses melalui bagaimana serangkaian kegiatan dipilih sebagai penyelesaian suatu masalah tertentu. 1) [1]Pengambilan keputusan merupakan hal yang sangat penting bagi individu maupun organisasi. Mengambil keputusan kadang-kadang mudah tetapi lebih sering sulit sekali. Kemudahan atau kesulitan mengambil keputusan tergantung pada banyakanya alternatif yang tersedia. Semakin banyak alternatif yang tersedia, kita akan semakin sulit dalam mengambil keputusan. Keputusan yang diambil memiliki tingkat yang berbeda-beda. Ada keputusan yang tidak terlalu berpengaruh terhadap organisasi, tetapi ada keputusan yang dapat menentukan kelangsungan hidup organisasi. Oleh karena itu, hendaknya mengambil keputusan dengan hati-hati dan bijaksana.
B.      PROSES PEMBUATAN KEPUTUSAN
·     Pemahaman dan perumusan masalah
Hal pertama yang harus dilakukan oleh manajer dalam pembuatan keputusan adalah memahami masalah yang sedang dihadapi, dan peka terhadap masalah-masalah. Setelah masalah telah dipahami dengan baik, selanjutnya menentukan bagian-bagian masalah yang harus dipecahkan. Para manajer dapat mempermudah identifikasi masalah dengan cara sistematik menguji hubungan sebab-akibat.
·       Pengumpulan dan analisa data yang relevan
Setelah manajer menentukan dan merumuskan masalah mereka harus mulai memutuskan langkah-langkah selanjutnya. Manajer pertama kali harus menentukan data-data apa yang dibutuhkan untuk membuat keputusan yang tepat, dan kemudian mendapatkan informasi tersebut.
·       Pengembangan alternatif-alternatif
Pengembangan sejumlah alternatif memungkinkan manajer menolak kecendrungan untuk membuat keputusan terlalu cepat dan membuat lebih mungkin pencapaian keputusan yang efektif.


·       Evaluasi alternatif-alternatif
Setelah manajer mengembangkan alternatif-alternatif, mereka harus mengevaluasinya untuk menilai efektifitas setiap alternatif. Efektifitas dapat diukur dengan dua kriteria : apakah alternatif tersebut realistik bila dihubungkan dengan tujuan dan sumber daya organisasi/perusahaan, dan seberapa baik alternatif akan membantu pemecahan masalah.
·       Pemilihan alternatif terbaik
Tahap kelima pembuatan keputusan merupakan hasil evaluasi berbagai alternatif. Alternatif terpilih akan didasarkan pada jumlah informasi yang tesedia bagi manajer dan ketidak sempurnaan kebijakan manajer.
·       Implementasi keputusan
Setelah alternatif terbaik dipilih, para manajer harus membuat rencana-rencana untuk mengatasi berbagai persyaratan dan masalah yang mungkin dijumpai dalam penerapan keputusan. Implementasi keputusan menyangkut lebih dari sekedar pemberian perintah. Manajer harus menetapkan anggaran atau jadwal rencana kegiatan, mengadakan dan mengalokasikan sumber daya-sumber daya yang diperlukan, serta menugaskan tanggung jawab dan wewenang pelaksanaan tugas-tugas tertentu.
·       Evaluasi hasil-hasil keputusan
Implementasi keputusan harus dimonitor terus memnerus. Manajer harus mengevaluasi apakah implementasi dilakukan dengan lancar dan keputusan memberikan hasil-hasil yang diinginkan.
C.      Tipe-Tipe Keputusan
Pembuatan keputusan dapat disefinisikan sebagai penetuan serangkaian kegiatan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Pembuatan keputusan ini tidak hanya dilakukan oleh para manajer puncak, tetapi juga para manajer menengah dan lini pertama. Setiap jabatan seseorang dalam organisasi menyangkut berbagai derajat pembuatan keputusan, bahkan untuk pekerjaan rutin sekalipun dan dalam macam organisasi apapun.
5
Manajer akan membuat tipe-tipe keputusan yang berbeda sesuai perbedaan kondisi dan situasi yang ada. Salah satu metode pengklasifikasian keputusan yang banyak digunakan yaitu:

1. Keputusan terprogram (programmed decision)
Keputusan terprorgram adalah keputusan yang dibuat menurut kebiasaan, aturan atau prosedur. Keputusan ini rutin dan berulang-ulang. Setiap organisasi mepunyai kebijaksanaan-kebijaksanaan tertulis atau tidak tertulis yang memudahkan pembuatan keputusan dalam situasi yang berulang dengan membatasi dan menghilangkan alternatif-alternatif. Sebagai contoh, manajer tidak perlu memikirkan penetapan gaji karyawan baru, karena organisasi/perusahaan pada umumnya sudah mempunyai skala gaji pada setiap posisi dalam perusahaan/organisasi. Manajer juga tidak perlu memikirkan masalah-masalah harian yang akan dihadapi, karena prosedur-prosedur untuk menangani masalah-masalah rutin telah tersedia.

2. Keputusan tidak terprogram (non-programmed decision)
Keputusan tidak terprogram adalah keputusan yang berkenaan dengan masalah-masalah khusus, khas atau tidak biasa dan tidak terstruktur serta menimbulkan konsekuensi-konsekuensi penting bagi organisasi.banyak keputusan tidak terprogram melibatkan perencanaan strategis, karena ketidakpastiannya begitu besar dan keputusan merupakan hal yang sangat kompleks. Bila suatu masalah yang timbul tidak hanya cukup diliput oleh kebijaksanaan atau sangat penting dan perlu penanganan khusus, maka harus diselesaikan dengan keputusan tidak terprogram. Contohnya penanganan produk yang jatuh dipasaran, cara perbaika hubungan masyarakat.                                                                                    




6
Herbert A. Simon mengemukakan teknik-teknik tradisional dan modern dalam pembuatan keputusan-keputusan yang diprogram dan tidak diprogram.   
Tipe-tipe Keputusan
Teknik-teknik pembuatan keputusan
              Tradisional                                    Modern
Diprogram :
Keputusan-keputusan rutin dan berulang-ulang, organisasi mengembangkan proses-proses khusus bagi penanganannya.
-        Kebiasaan
-        Kegiatan rutin :
Prosedur-prosedur
pengoprasian standar
-        Struktur organisasi    pengharapan umum sistem tujuan saluran-saluran informasi yang disusun dengan baik.


-        Teknik-teknik riset operasi :
Analisa matematik, model-model simulasi komputer
-        Pengolahan data elektronik




Tidak diprogram :
Keputusan-keputusan sekali pakai, disusun tidak sehat, kebijaksanaan, ditangani dengan proses pemecahan masalah umum
-        Kebijakan intuisi dan kreatifitas
-        Coba-coba
-        Seleksi dan latihan para pelaksana
Teknik pemecahan masalah yang diterapkan pada :
-        Latihan membuat keputusan
-        Penyusunan program-program komputer

Tabel di atas menunjukkan kemajuan dalam pengembangan dan penggunaan peralatan-peralatan riset operasi dalam tabel tersebut telah terjadi sangat cepat selama dekade terakhir ini, terutama bidang simulasi komputer dan pengolahan data elektronik. Sejalan dengan perkembangan teknik-teknik pembuatan keputusan, efisiensi pemecahan masalah-masalah yang dprogram dan kualitas pemecahannya juga telah meningkat. Dan banyak masalah-masalah yang tidak diprogram sebelumnya telah menjadi diprogram. Di lain pihak, teknik-teknik pemecahan masalah empirik (heuristic) bagi pembuatan keputusan yang tidak diprogram tidak berkembang dengan pesat, dan penggunaannya semakin menyempit.
7
KEPUTUSAN DENGAN KEPASTIAN, RISIKO DAN KETIDAK PASTIAN
Pada dasarnya para manajer membuat keputusan sekarang adalah untuk kegiatan-kegiatan yang pelaksanaan dan tujuannya akan dicapai pada waktu yang akan datang. 2) [2]Situasi-situasi dalam pembuatan keputusan ini menyangkut aspek-aspek yang tidak dapat diketahui dan sulit diperkirakan. Contohnya reaksi pesaing tertentu dipasar, tingkat inflasi tiga tahun mendatang. Kondisi seperti itu merupakan kondisi yang tidak dapat dipastikan dengan baik, sehingga manajer akan mengahadapi tiga macam situasi diantaranya : kepastian, risiko, dan ketidakpastian.
Dalam kondisi kepastian para manajer mengetahui apa yang akan terjadi diwaktu yang akan datang, karena tersedia informasi yang akurat, dan dapat dijadikan dasar pengukuran dalam pembuatan suatu keputusan.
Dalam kondisi risiko, manajer mengetahui besarnya probabilitas setiap kemungkinan hasil, tetapi informasi lengkap tidak tersedia.
Dalam kondisi ketidakpastian, manajer tidak mengetahui probabilitas bahkan mungkin tidak mengetahui kemungkinan hasil-hasil.
D.   Gaya Pengambilan Keputusan
            Pada dasarnya, ada empat gaya pengambilan keputusan yang  diterapkan oleh manajer sewaktu mereka membuat keputusan, yaitu:
Ø  Gaya Pengarahan
Gaya pengarahan memiliki toleransi yang rendah terhadap ambiguitas (kurang dapat menerima dan memproses informasi atau kondisi yang tidak jelas, samar-samar, atau bermakna ganda) dan bersikap rasional dalam cara berpikirnya. Gaya ini mendorong efisiensi dan logis, dimana keputusan dibuat secara cepat dan fokus pada sasaran  jangka pendek. Namun, kecepatan dan efisiensi dalam membuat keputusan sering mengakibatkan pengambilan keputusan dengan informasi yang relatif minimum dan mempertimbangkan sedikit alternatif.



Ø  Gaya Analitis
Gaya analitis memiliki toleransi terhadap ambiguitas yang jauh lebih tinggi dari pada gaya mengarahkan, dimana pengambilan keputusan memerlukan lebih banyak informasi dan alternatif. Gaya pengambilan keputusan ini cenderung hati-hati, dan memiliki kemampuan untuk beradaptasi terhadap situasi-situasi yang unik. Sama seperti gaya mengarahkan, gaya analitis juga bersikap rasional dalam cara berpikirnya.
Ø  Gaya Konseptual
Individu-individu dengan gaya ini cenderung memiliki pandangan yang amat luas sehingga akan melihat banyak alterntif. Mereka fokus pada sasaran jangka panjang dan memiliki kemampuan yang sangat baik (kreatif) dalam menemukan solusi atas sejumlah masalah. Gaya ini juga dicirikan oleh toleransi yang tinggi terhadap ambiguitas dan cara berfikir intuitif.
Ø  Gaya Perilaku
Individu-individu gaya perilaku ini cenderung sangat baik dalam bekerja sama dengan orang lain. Mereka menaruh perhatian terhadap kinerja atau prestasi bawahan dan sangat senang menerima saran dari orang lain. Seringkali mereka melakukan rapat sebagai sarana untuk berkomunikasi dan berusaha menghindari konflik. Para pengambil keputusan yang bergaya perilaku sangat memperhatikan penerimaan oleh orang lain atas keputusan yang dibuatnya.

E.    KEPUTUSAN TENTATIF
Keputusan tentatif adalah keputusan yang secara spontanitas dilakukan tanpa mempertimbangkan banyak alternatif-alternatif. Keputusan ini bersifat sementara dan dilakukan ketika terjadi suatu masalah yang tidak terduga sebelumnya.
F.     KEPUTUSAN TERENCANA
Keputusan terencana adalah keputusan yang telah terencana dan terstruktur dengan baik. keputusan ini melalui proses perencanaan dimana pada akhirnya keputusan yang dibuat merupakan rencana yang telah disusun.



9
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Pada dasarnya pembuatan keputusan merupakan pilihan dari beberapa alternatif. Dalam pembuatan keputusan melalui serangkaian proses diantaranya yaitu mengidentifikasi, menganalisa, mengembangkan alternatif-alternatif, mengevaluasi alternatif-alternatif, memutuskan salah satu alternatif terbaik yang dilanjutkan dengan keputusan, dan mengevaluasi hasil keputusan. Ada beberapa tipe yang biasa digunakan oleh manajer ketika membuat sebuah keputusan yaitu keputusan terprogram dan keputusan tidak terprogram. Keputusan terprogram yaitu keputusan yang telah rutin terjadi dan dilakukan, seperti jadwal ujian dan lain sebagainya. sedangkan keputusan tidak terprogram adalah keputusan yang jarang terjadi dan bersifat khusus, sehingga perlu penanganan secara khusus pula. Selanjutnya, dalam membuat sebuah keputusan manajer biasanya menggunakan berbagai macam gaya seperti gaya pengarahan, gaya analitis, gaya konseptual, dan gaya perilaku. Ketika manajer dihadapkan oleh suatu masalah yang tidak terduga maka manajer perlu membuat suatu keputusan yang dinamakan sebagai keputusan tentatif. keputusan juga erat kaitannya dengan proses perencanaan, dimana serangkaan perencanaan yang telah dibuat pada dasarnya tujuan akhirnya adalah adanya suatu keputusan atau disebut juga sebagai keputusan terencana.

B.    Saran
Manajemen merupakan ilmu yang telah lama ada, bahkan sejak nabi adam diciptakanpun manajemen telah diterapkan, meskipun mungkin belum ada teori-teori tentang manajemen. sehingga sudah semestinya kita juga menerapkan sistem manajemen ketika membuat suatu keputusan. Ketika manajer membuat suatu keputusan, maka semestinya menggunakan dan mengikuti teori-toeri yang telah dijelaskan, baik ketika manajer dihadapkan dalam situasi yang sulit sehingga diharuskan membuat sebuah keputusan yang cepat dan lain sebagainya, serta menerapkan serangkaian proses dari pembuatan keputusan tersebut agar dalam pembuatan keputusan menjadi lebih terarah, efektif dan efisien.

10

DAFTAR PUSTAKA

Handoko, Hani, “Manajemen”, BPFE-Yogyakarta, 1984.
http//hendriansdiamond.blogspot.com/2012/01/gaya-pengambilan-keputusan.html


























[1] Handoko, T. Hani, Manajemen Edisi 2, BPFE-Yogyakarta, Yogyakarya, Cet. Ke-16, 2000, halaman 129
4
[2] Handoko, T. Hani, Manajemen Edisi 2, BPFE-Yogyakarta, Yogyakarya, Cet. Ke-16, 2000, halaman 133
8

1 comment:

  1. Casino Finder (Detroit) - MapyRO
    Casino 구미 출장마사지 Finder (Detroit). Find 구리 출장마사지 Address. 포항 출장안마 280 Third Ave, S, 나주 출장마사지 Detroit, MI, 85339. Directions · (313) 276-1000. 대전광역 출장안마

    ReplyDelete