Sunday, 27 July 2014

foto by Hasnah
HIKMAH DIBALIK SEMUA PERISTIWA
By Hasnah

Mentari nan indah yang cukup menyilaukan pandangananku menyadarkan aku untuk segera bangkit dari tempat tidur, dengan sedikit terpaksa aku memaksakan diri untuk bangkit, tiba-tiba kakak ku berteriak memanggilku... aku tersentak dan bergegas ke sumber suara. Aku melihat kakak ku sedang mengis sambil histeris, akupun bertanya apa sebenarnya yang terjadi. 

"kak, kenapa kamu menangis?"
"rumah kita tadi malam kemalingan dek,,,"
"nih kamar kita berantakan, uang kakak semua hilang, dan handphone kamu juga ga ada..."

seketika air mataku langsung bercucuran, kemudian aku berlari menghampiri ibuku yang berada diruang keluarga, sambil menangis aku berusaha menceritakan semuanya kepada ibuku. 

"Bu,,, hiks hiks..."
"Ada apa nak, kenapa kamu menangis?"

Ibuku berusaha menenangkanku, namun tetap saja aku tidak bisa membendung air mataku.

"Bu,,, kita kemalingan tadi malem, uang kakak dan Hp ku hilang"

ibuku terkejut sambil mengelus dada mencoba untuk tegar, kemudian ibuku berjalan menuju kamarku yang berada dilantai atas dan menghampiri kakakku yang duduk sammbil mengangis..

"Nak, berapa uang kamu yang hilang?"
"15 juta bu, itu uang tabungan sekolah yang harus saya kembalikan lusa kepada orang tua murid" kakak ku menganis sejadi-jadinya...

kami bingung harus melakukan apa, karena pada saat itu ayahku sedang tidak ada dirumah, dan aku tidak tau apa yang akan terjadi dengan ayahku ketika mengetahui semuanya.

Sehari setelah kejadian itu ayahku pulang, dan kami takut mengatakan kejadian yang telah terjadi di rumah kemarin. Dengan hati-hati ibuku mencoba berbicara dengan ayahku, dan menjelaskan semuanya...

"pak, ibu mau ngomong sesuatu hal penting, namun ibu mohon bapak jangan terkejut, bapak tenang yaa"
"Ada apa bu, cobalah cerita sama bapak"
"Kemarn malam, rumah kita kemalingan pak, dan anak kita kehilangan uang 15 juta,,"

Ayahku sungguh terkejut, dan langsung meneteskan air matanya. Aku yang melihatnya pun tak kuasa lagi menahan air mata, aku berlari kekamarku sambil menangis sejadi-jadinya. aku tahu persis gimana ayahku, beliau pasti begitu sakit mendengar kejadian ini, karena kami hanyalah keluarga sederhana yang entah bagaimana kami akan mengganti uang tersebut apalagi dalam waktu cepat. 

Keesokan harinya saat dimana uang tersebut harus dikembalikan, ayahku berusaha mencari pinjaman kepada tetangga, namun semua nihil, kemudian tetanggaku yang masih ada hubungan keluarga menyaranakan ayahku untuk meminjam uang kepada temannya, dan akhirnya barulah ayahku bisa mendapatkan pinjaman untuk membayar hutang. 

Semua tetangga, sanak familiku turut prihatin atas kejadian yang telah menimpa keluargaku. aku hanya bisa berdoa, semoga kelak apa yang telah hilang dapat tergantikan dengan yang lebih banyak lagi. Semoga dengan kejadian ini menjadikan kami lebih bersyukur atas semua nikmat yang diberikan oleh Allah. amiinnn

Mungkin cukup sekian kisah kehidupanku, jika ada waktu luang akan aku share cerita hidupku yang lain, dan lebih menarik tentunya.... :) bye bye..... 



No comments:

Post a Comment