A.
LATAR
BELAKANG MASALAH
Manajemen
pemasaran berasal dari dua kata yaitu manajemen dan pemasaran. Menurut Kotler
dan Armstrong pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian
dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan
memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai
tujuan perusahaan. Sedangakan manajemen adalah proses perencanaan (Planning),
pengorganisasian (organizing) penggerakan (Actuating) dan pengawasan.
Jadi dapat
diartikan bahwa Manajemen Pemasaran adalah sebagai analisis, perencanaan,
penerapan, dan pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan,
membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pasar
sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan – tujuan organisasi.[1]
Pemasaran
adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu
perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup
usahanya. Hal tersebut disebabkan karena pemasaran merupakan salah satu
kegiatan perusahaan, di mana secara langsung berhubungan dengan konsumen. Maka
kegiatan pemasaran dapat diartikan sebagai kegiatan manusia yang berlangsung
dalam kaitannya dengan pasar.[2]
Pemasaran sangat diperlukan bagi sebuah perusahaan, baik
itu yang bergerak dalam bidang komersial atau nirlaba, pemasaran tidak hanya
menjual dan mempromosikan tetapi cakupan dari pemasaran lebih luas lagi,
meliputi perencanaan, penentuan harga, mempromosikan, mendistribusikan dan
tujuan akhirnya adalah kepuasaan pelanggan.[3]
Pemasaran merupakan jantung bagi perusahaan, artinya tanpa adanya pemasaran
maka sebuah perusahaan akan sulit bahkan kemungkinan tidak akan memperoleh
laba.
Dalam makalah ini kami mencoba untuk
menjelaskan bagaimana definisi, konsep, tujuan dan fungsi pemasaran secara umum
dan akan membandingkannya dengan konsep pemsaran menurut Islam.
B.
PEMBAHASAN
1.
Definisi
Pemasaran
Pemasaran
adalah kegiatan pemasar untuk menjalankan bisnis (profit atau nonprofit) guna
mmemenuhi kebutuhan pasar dengan barang dan atau jasa, menetapkan harga,
mendistribusikan, serta mempromosikan melalui proses pertukaran agar memuaskan
konsumen dan mencapai tujuan perusahaan.[4]
Pemasaran
adalah fungsi manajemen yang mengorganisasi dan menjuruskan semua kegiatan
perusahaan yang meliputi penilaian dan pengubahan daya beli konsumen menjadi
permintaan yang efektif akan sesuatu barang atau jasa, serta penyampaian barang
atau jasa tersebut kepada konsumen atau pemakai terakhir, sehingga perusahaan
dapat mencapai laba atau tujuan lain yang ditetapkannya.
Menurut Douglas W. Foster,
delapan pokok gambaran mengenai pemasaran yang sebenarnya, sebagai berikut :[5]
1.
Pemasaran adalah suatu filsafat
yang menyatakan bahwa arah perusahaan lebih dipengaruhi oleh pasarnya (atau
konsumen) daripada oleh kemudahan produksi atau teknik yang dimiliki.
2.
Pemasaran adalah suatu proses
perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian usaha yang sistematik.
3.
Pemasaran adalah bentuk
organisasi komersial yang lebih maju.
4.
Pemasaran mempergunakan metode
dan sistem yang lebih maju berdasar hukum-hukum ilmiah dari ilmu ekonomi,
statistik, keuangan dan ilmu-ilmu tingkah laku manusia.
5.
Pemasaran adalah suatu sistem
intel komersial.
6.
Pemasaran merangsang inovasi.
7.
Pemasaran merupakan suatu
metode untuk mencapai strategi perusahaan yang dinamis.
8.
Pemasaran merupakan suatu
bentuk manajemen berdasarkan sasaran.
2. Konsep
Dasar Pelaksanaan Kegiatan Pemasaran Suatu Organisasi
a.
Kebutuhan
Konsep paling pokok yang
melandasi pemasaran adalah kebutuhan manusia. Kebutuhan manusia adalah suatu
keadaan yang dirasakan tidak ada dalam diri seseorang.memiliki banyak kebutuhan
yang kompleks,meliputi kebutuhan fisik pokok akan pangan,sandang,kehangatan,dan
keamanan.
b.
Keinginan
Konsep pokok kedua dalam
pemasaraan adalah yang menyangkut keinginan manusia,yang merupakan kebutuhan
manusia yang dibentuk oleh kultur dan kepribadian individu. Keinginan dapat
dijelaskan dari segi objek yang akan memenuhi suatu kebutuhan. Dengan
berkembangnya masyarakat,maka keinginan para anggota masyarakat itupun meluas.
Masyarakat dihadapkan pada objek yang semakin melimpah yang membangkitkan minat
dan hasrat mereka. Produsen mencoba menyediakan barang-barang yang orang
butuhkan.
c.
Permintaan
Manusia mempunyai keinginan
yang hampir tidak terbatas,sedangkan sumberdaya terbatas. Mereka memilih produk
yang menghasilkan kepuasan tertinggi untuk uang mereka.keinginan mereka menjadi
permintaan bila didukung oleh daya beli.
Konsumen memandang produk sebagai seuntaian manfaat dan memilih produk yang
memberikan untaian yang paling baik bagi uang mereka. Jadi,sebuah mobil Toyota
melambangkan pengangkutan pokok,harga beli yang murah,dan hemat BBM. Sebuah
mobil Mercedes membawa makna kenyamanan,kemewahan,dan status. Orang memilih
produk yang atribut –atribut gabungannya memberikan kepuasan yang
sebesar-besarnya sesuai dengan keinginan dan sumberdaya mereka.
d.
Produk
Kebutuhan,keinginan,dan
permintaan manusia memberi kesan adanya produk untuk memenuhi semuanya itu.
Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk mendapatkan
perhatian,untuk dimiliki,digunakan,ataupun dikonsumsi untuk memenuhi suatu
kebutuhan atau keinginan. Makin besar manfaat suatu produk dalam memenuhi
keinginan konsumen,makin sukseslah produk tersebut dipasar. Produsen perlu
mengetahui pa yang diinginkan konsumen untuk kemudian menyediakan produk yang
sedekat mungkin dengan pemuasan keinginan ini. Konsep produk tidak terbatas
pada benda-benda fisik saja. Segala sesuatu yang berkemampuan untuk memenuhi
kebutuhan dapat dinamakan produk. Di samping barang dan jasa, termasuk produk
adalah manusia, tempat, organisasi,
kegiatan, dan gagasan.
Istilah
produk nampaknya kurang lazim pada saat-saat tertentu dan karena itu kita dapat
menggantikannya dengan istilah pemuas(satisfier),sumberdaya(resource),atau
tawaran(offer). Semua istilah ini menggambarkan sesuatu yang bernilai bagi
seseorang.
e.
Pertukaran
Pemasaran terjadi apabila orang
memutuskan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya melalui pertukaran. Pertukaran
adalah tindakan untuk memperoleh suatu objek yang diinginkan dari seseorang
dengan menawarkan sesuatu sebagai gantinya. Pertukaran hanyalah satu diantara
sekian banyak cara yang digunakan orang untuk memperoleh suatu objek yang
diinginkan. Dari sekian cara untuk memuaskan kebutuhan ini,pertukaranlah yang
paling banyak digemari.
Pertukaran merupakan konsep
inti pemasaran[6].
Untuk terjadinya suatu pertukaran,beberapa syarat harus terpenuhi. Harus ada
sedikitnya dua pihak,dan masing-masing pihak harus mempunyai sesuatu yang
bernilai bagi pihak lainnya. Masing-masing pihak harus mau melakukan pertukaran
dengan pihak lainnya: masing-masing harus bebas untuk menerima atau menolak
tawaran pihak lainnya. Terakhir,masing-masing pihak harus mampu berkomunikasi
dan menyerahkan.
Syarat-syarat ini memungkinkan
terjadinya pertukaran. Berlangsung tidaknya pertukaran nyata akan tergantung
pada persetujuan para pihak akan syarat-syarat perjanjian. Dalam artian
ini,pertukaran adalah suatu proses penciptaan nilai,seperti juga halnya
produksi. Keduanya membuka lebih besar kemungkinan konsumsi.
f.
Transaksi
Jika pertukaran adalah konsep
inti dalam pemasaran,maka transaksi adalah satuan ukurannya. Transaksi adalah
perdagangan nilai antara dua pihak. Transaksi melibatkan sedikitnya dua barang
yang bernilai,syarat-syarat yang disepakati,waktu kesepakatan,dan tempat
kesepakatan. Dalam pengertian yang paling luas,pemasar mencoba mencari
tanggapan atas suatu tawaran. Dan tanggapan tersebut mungkin lebih dari sekedar
“membeli” atau “memperdagangkan” barang dan jasa dalam pengertian yang sempit.
Pemasaran adalah tindakan yang diambil untuk mendapat tanggapan yang diinginkan
dari pasar sasaran atas sebuah produk,jasa,gagasan,atau objek lainnya.
g.
Pasar
Konsep ini mengarah pada konsep
pasar. Pasar adalah himpunan pembeli nyata dan pembeli potensial atas suatu
produk. Dengan semakin bertambahnya orang dan transaksi dalam suatu
masyarakat,maka jumlah pedagang dan pasar pun meningkat. Di masyarakat
maju,pasar tidak harus berbentuk tempat fisik dimana pembeli dan penjual
bertemu.
Sebuah pasar dapat timbul
disekitar sebuah produk,sebuah jasa,atau lainnya yang bernilai. Sebagai
contoh,sebuah pasar tenaga kerja,terdiri dari orang-orang yang mau menawarkan
tenaga mereka untuk mendapatkan upah atau produk. Berbagai lembaga akan timbul
disekitar pasar tenaga kerja untuk mempermudah fungsi pasar tenaga kerja itu.
Pasar uang merupakan pasar penting lainnya yang lahir untuk memenuhi kebutuhan
manusia agar mereka dapat meminjam,meminjamkan,menabung dan mengamankan uang.
Pasar dermawan lahir untuk memenuhi kebutuhan keuangan organisasi nirlaba.
h.
Pemasaran
Konsep pasar akhirnya membawa
kita daur yang utuh pada konsep pemasaran. Pemasaran berarti bekerja dengan
pasar untuk mewujudkan pertukaran potensial dengan maksud memuaskan kebutuhan
dan keinginan manusia. Jadi kita kembali pada definisi pemasaran sebagai suatu
proses Dengan mana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan
dan inginkan dengan menciptakan mempertukarkan produk serta jasa dengan
sesamanya.
Proses pertukaran melibatkan
kerja. Penjual harus mencari pembeli,mengenali kebutuhan mereka,merancang
produk yang tepat,mempromosikan produk tersebut,menyimpan dan
mengangkutnya,menetapkan harganya,memberikan layanan purna-jual,dan sebagainya.
Kegiatan seperti pengembangan produk,penelitian,komunikasi,distribusi,penetapan
harga,dan layanan merupakan inti kegiatan pemasaran.
Walaupun biasanya kita
menganggap bahwa pemasaran dilakukan oleh “penjual”,akan tetapi pembeli juga
melakukan kegiatan pemasaran. Para konsumen melakukan “pemasaran” tatkala
mereka mencari barang yang dibutuhkan dengan harga yang mereka bersedia
membayar. Agen pembelian yang membutuhkan suatu komoditi dengan penyerahan
segera harus mendekati penjual dan menawarkan syarat-syarat yang menarik.
Pasar penjual adalah pasar
dimana penjual mempunyai lebih banyak kekuasaan dan pembeli harus berperan
sebagai “pemasar” yang lebih aktif. Pasar pembeli adalah pasar dimana pembeli
mempunyai lebih banyak kekuasaan dan penjual harus menjadi “pemasar” yang
lebih.
3.
Falsafah Manajemen
Pemasaran
Ada lima
konsep berdasarkan mana organisasi melakukan kegiatan pemasaran mereka : konsep
produksi ,konsep produk,konsep penjualan,konsep pemasaran,dan konsep pemasaran
kemasyarakatan.
1)
Konsep produksi
Konsep produksi menyatakan
bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia dan selaras dengan kemampuan
mereka dan oleh karenanya manajemen harus berkonsentrasi pada peningkatan
efisiensi produksi dan efisiensi distribusi. Konsep produksi merupakan salah
satu falsafah tertua yang menuntun para penjual.
Konsep produksi merupakan
falsafah yang tepat untuk dua macam situasi. Yang pertama adalah bilamana
permintaan akan suatu produk melebihi pasokan. Dalam hal ini manajemen harus
memusatkan usaha untuk mendapatkan cara guna meningkatkan produksi. Situasi
yang kedua adalah bilamana biaya produk memang tinggi dan harus diturunkan
sedang biaya produktivitas dibutuhkan.
2)
Konsep produk
Konsep penting lainnya yang
menjadi tuntunan penjual,yakni konsep produk. Berpegang teguh bahwa konsumen
akan menyenangi produk yang menawarkan mutu dan kinerja yang paling baik serta
keistimewaan yang mencolok dan karena itu organisasi harus mencurahkan upaya
terus menerus dalam perbaikan produk. Konsep produk menimbulkan adanya
marketing myopia (pandangan yang dangkal terhadap pemasaran). Manajemen kereta
api berpikir bahwa pemakai menginginkan kereta api bukan transportasi,manajemen
melupakan tantangan dari perkembangan kapal terbang,bis,dan mobil.
3)
Konsep penjualan
Konsep penjualan menyatakan
bahwa konsumen tidak akan membeli cukup banyak produk terkecuali organisasi
menjalankan suatu usaha promosi dan penjualan yang kokoh. Konsep penjualan dijalankan
paling agresif terhadap produk-produk yang tidak dicari yaitu produk-produk
yang biasanya tidak terpikirkan oleh pembeli, seperti asuransi,ensiklopedi dan
kapling-kapling pemakaman. Industri-industri ini harus memiliki berbagai teknik
penjualan yang sempurna untuk mendapatkan pembeli-pembeli potensial dan
menjualnya berlandaskan pada manfaat produk bersangkutan.
Konsep penjualan juga
dipraktekkan pada organisasi yang tidak mengejar keuntungan (nirlaba). Partai
politik akan berusaha sekuat tenaga menjual calonnya pada pemilih sepertinya
calon ini adalah orang fantastis untuk jabatan tersebut. Setiap cacat-cela
calon disembunyikan dari publik,karena tujuannya ialah mendapatkan
penjualan,tanpa menghiraukan kepuasan purna pembelian.
4)
Konsep pemasaran
Konsep pemasaran menyatakan
bahwa kunci untuk mencapai sasaran organisasi tergantung pada penentuan
kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan pemberian kepuasan yang diinginkan
secara lebih efektif dan lebih efisien dari yang dilakukan para pesaing. Konsep
penjualan dan konsep pemasaran sering dibuat rancu.
Konsep penjualan mengambil
perspektif dalam-keluar. Ia berpangkal tolak dari pabrik,memfokuskan pada
produk perusahaan yang ada dan disini diperlukan penjualan serta promosi yang
gencar sebagai sarana untuk mencapai penjualan yang menghasilkan laba.
Konsep pemasaran mengambil
perspektif luar-kedalam. Ia berpangkal tolak dari pasar yang ditetapkan dengan
baik,berfokus pada kebutuhan pelanggan, mengkoordinasikan semua kegiatan
pemasaran yang mempengaruhi pelanggan,dan menghasilkan laba dengan menciptakan
kepuasan pelanggan. Menurut konsep pemasaran,perusahaan memproduksi apa yang
diinginkan pelanggan,dan dengan cara ini perusahaan dapat memuaskan pelanggan
dan menghasilkan laba.
5)
Konsep pemasaran kemasyarakatan
Konsep pemasaran kemasyarakatan
menyatakan bahwa tugas organisasi adalah menentukan kebutuhan,keinginan dan
minat pasar sasaran dan memberikan kepuasan yan diinginkan secara lebih efektif
serta lebih efisien dibandingkan para pesaing sedemikian rupa sehingga dapat
mempertahankan dan mempertinggi kesejahteraan masyarakat. Konsep pemasaran
kemasyarakatan adalah konsep terbaru dari lima falsafah manajemen pemasaran.
Konsep pemasaran kemasyarakatan
menghendaki pemasar menjaga keseimbangan tiga pertimbangan dalam menetapkan
kebijakan mereka (lihat gambar). Pada mulanya,perusahaan mendasarkan keputusan
pemasarannya pada perhitungan laba jangka-pendek perusahaan. Kemudian mereka
mulai mengakui arti penting pemuasan keinginan konsumen jangka panjang,dan ini
memperkenalkan konsep pemasaran. Kini pemasar mulai memperhitungkan kepentingan
masyarakat dalam pengambilan keputusan mereka. Konsep pemasaran kemasyarakatan
menghendaki keseimbangan ketiga pertimbangan. Sejumlah perusahaan telah
mendapatkan penjualan besar dan laba dengan mempraktekan konsep pemasaran
kemasyarakatan ini.
MASYARAKAT
(Kemakmuran manusia)
KONSUMEN PERUSAHAAN
(Pemuasan keinginan) (Laba)
4. Tujuan
Sistem Pemasaran
Sistem
pemasaran kita merupakan kegiatan pemasaran kolektif puluhan ribu organisasi
laba dan nirlaba. Sistem pemasaran mempengaruhi semua orang – pembeli,penjual
dan banyak kelompok publik dengan karakteristik yang serupa. Dan tujuan
kelompok menginginkan produk – produk yang bermutu baik dengan harga yang wajar
dan terjangkau serta pada lokasi yang menyenangkan. Sistem pemasaran dapat
membuat suatu perbedaan yang sangat besar bagi kepuasan pembeli.
Sistem
pemasaran mempengaruhi banyak orang dalam berbagai cara sehingga tidak
terelakan timbulnya kontroversi. Orang-orang yang sangat tidak menyukai
kegiatan pemasaran modern,menuduh pemasaran sebagai yang merusak
lingkungan,membombardir publik dengan iklan yang menyesatkan,menciptakan
keingian yang tidak perlu,mengajarkan kerakusan pada remaja,dan lainnya.
Apakah
yang seharusnya masyarakat cari dari sistem pemasarannya? Empat alternatif
telah diajukan,yaitu : memaksimumkan konsumsi,memaksimumkan kepuasan
konsumen,memaksimumkan pilihan,dan memaksimumkan mutu hidup.
a) Memaksimumkan
Konsumsi
Banyak eksekutif pemasaran menganggap
bahwa pekerjaan pemasaran adalah memudahkan dan merangsang konsumsi
maksimum,yang pada gilirannya akan menciptakan produksi,kesempatan kerja,dan
kemakmuran maksimum.
b) Memaksimumkan
Kepuasan Konsumen
Pandangan lainnya mengatakan
bahwa tujuan sistem pemasaran adalah memaksimumkan kepuasan konsumen,bukan
konsumsi. Namun demikian,mengukur kepuasan konsumen ini tidaklah mudah.
Pertama,karena belum adanya tolak ukur kepuasan yang diberikan sebuah produk
pada individuatau yang diberikan oleh aktivitas pemasaran. Kedua,kepuasan yang
individu peroleh dari produk atau jasa yang baik harus diimbangi pula oleh yang
jelek seperti pencemaran dan kerusakan lingkungan. Ketiga,kepuasan yang orang
alami sewaktu mengkonsumsi barang tertentu,misalnya barang gengsi secara persis
tergantung pada sedikitnya orang lain yang memiliki barang ini. Jadi sukarlah
untuk mengevaluasi sistem pemasaran dari sudut seberapa banyak kepuasan yang
diberikan barang ini pada warganya.
c) Memaksimumkan
pilihan
Beberapa pemasar
percaya bahwa tujuan sistem pemasaran adalah memaksimumkan ragam produk dan
pilihan konsumen. Sistem ini akan memungkinkan konsumen untuk menemukan barang
yang secara tepat dapat memuaskan selera mereka. Konsumen akan dapat
memaksimumkan gaya hidup mereka,dan karenanya juga kepuasan mereka.
Memaksimumkan
pilihan konsumen ini,sayang sekali memakan biaya. Pertama,barang dan jasa akan
semakin mahal,karena ragam yang banyak akan membutuhkan proses produksi yang
lebih pendek dan tingkat persediaan yang lebih tinggi. Harga yang lebih tinggi
akan mengurangi pendapatan nyata dan konsumsi konsumen. Kedua,pertambahan dalam
ragam produk akan membutuhkan usaha dan pencarian konsumen yang lebih besar.
Konsumen tentu harus memberikan lebih banyak waktu untuk mempelajari dan
mengevaluasi produk yang berbagai ragam. Ketiga,produk yang semakin banyak
tidak selalu menambah pilihan nyata konsumen. Bila suatu kategori produk
mempunyai banyak merk sedangkan perbedaannya sedikit sekali,maka ini dinamakan
“brand proliferation” dan konsumen akan dihadapkan pada betapa besarnya
kemungkinan salah pilih. Beragamnya jenis produk tidaklah selalu disambut
hangat oleh konsumen. Justru beberapa konsumen merasa bahwa adanya pilihan yang
terlalu banyak dalam kategori produk tertentu akan mengakibatkan frustasi dan
keraguan.
d) Memaksimumkan
mutu hidup
Banyak orang yang
percaya bahwa tujuan sistem pemasaran adalah meningkatkan “mutu hidup”. Mutu
hidup ini termasuk kualitas,kuantitas,ketersediaan,dan harga pokok barang;mutu
lingkungan fisik;dan mutu lingkungan kultur. Mereka akan menilai sistem
pemasaran tidak semata-mata berdasarkan kepuasan konsumen langsung yang
diciptakannya tetapi juga berdasarkan dampak kegiatan pemasaran terhadap mutu
fisik dan lingkungan kultur. Sebagian orang akan sependapat bahwa mutu hidup
adalah suatu tujuan yang bernilai bagi sistem pemasaran. Namun mereka juga
mengetahui bahwa tidaklah mudah mengukurnya dan malah tidak terlepas dari
penafsiran yang bertentangan karena setiap orang mempunyai penilaian yang tak
sama terhadap sesuatu.
5.
Fungsi-Fungsi Pemasaran
Didalam perusahaan-perusahaan
yang berorientasi pada pasar, tujuan kemampuan, pembatasan dan antar hubungan
dari berbagai teknik pemasaran diketahui. Dari sekian teknik tersebut secara
hati-hati dipilih mana-mana yang paling relavan. Teknik yang terpilih tersebut
kemudian dipergunakan selaras pertautannya dengan tujuan yang akan dicapai
perusahaan dengan kegiatan-kegiatan pemasaran yang dilakukan dalam periode
operasi tertentu. Penggunaan teknik-teknik pemasaran selalu berorientasi pada
sasaran, yaitu mencapai hasil yang lebih baik dibandingkan dengan tidak
mempergunakannya. Bila perusahaan tidak dapat mencapai keuntungan atau manfaat
yang diharapkan, maka teknik pemasaran itu hendaknya tidak dipergunakan.
a.
Riset Pemasaran
Riset pemasaran adalah nama
yang dipergunakan untuk menggambarkan segala jenis riset, kecuali studi teknis
dan keinsinyuran, yang dilakukan agar perusahaan dapat memperoleh informasi
yang dibutuhkan untuk operasi pemasarannya.
Komponen lain dari riset
pemasaran adalah riset atau evaluasi produk. Riset tersebut berusaha menemukan
macam produk mana dibutuhkan oleh konsumen tertentu pada daerah pemasaran,
geografis atau cabang industri tertentu. Riset tersebut menyelidiki produk mana
dibeli konsumen, mengapa mereka membelinya, siapa pembeli produk-produk
tertentu, serta bagaimana cara mereka mempergunakannya. Penyelidikan ini juga
berusaha mengetahui corak dan model teknis yang diinginkan konsumen untuk
produk tertentu, daya tahan produk dan efisien lainnya; maupun segi harga jual
selaras dengan taraf kualitas yang diinginkan.
Riset Distribusi merupakan
salah satu komponen lain yang menyelidiki cara distribusi barang atau jasa yang
paling baik dan efisien. Tujuan akhir riset adalah memberikan pelayanan kepada
konsumen sebaik mungkin, dengan biaya serendah mungkin. Hal tersebut tidaklah
semudah kedengarannya. Riset ini dipergunakan juga untuk mengetahui cara
distribusi yang dilakukan oleh perusahaan pesaing, serta jasa pelayanan apa
yang diperlukan konsumen dan seberapa sering pelayanan itu diperlukan.
b.
Penjualan dan Distribusi
Operasi penjualan, termasuk
ramalan penjualan serta perencanaan penjualan, merupakan bagian yang terpenting
dari operasi pemasaran perusahaan secara keseluruhan. Di dalam perusahaan yang
berorientasi kepada pasar, penjualan tidaklah sekedar ‘inilah barang-barang
kami, pergi dan juallah’ melainkan ‘apakah yang diinginkan konsumen kami, dan
bagaimana kebutuhan mereka tersebut dapat kami penuhi sebaik mungkin sehingga
kami dapat memperoleh keuntungan yang layak’. Banyak perusahaan memproduksi
barang-barang demi kepuasan mereka, untuk mencapai standar yang mereka
tetapkan, tanpa mengindahkan kebutuhan konsumen.
Menerima
konsep berorientasi pada pasar tidaklah berarti menurunkan peranan penjualan,
melainkan meningkatkannya. Di dalam operasi pemasaran, staf bagian penjualan
mempunyai peranan penting di dalam menyumbangkan pemikiran untuk menyusun
ramalan penjualan dan rencana operasional.
Di
dalam praktek kini mulai meningkat perhatian perusahaan pada Manajemen
Distribusi Fisik (MDF). Perusahaan yang melaksanakan MDF memasukkan semua
fungsi dan tanggungjawab distribusi di bawah pengendalian eksekutif tertentu,
bukan di bawah pengendalian beberapa bagian menurut aspeknya masing-masing.
c.
Kegiatan Promosi
Termasuk dalam kegiatan ini
adalah periklanan, promosi penjualan dan kegiatan hubungan masyarakat (humas).
Periklanan, merupakan kegiatan
yang paling dikenal di antara ketiga kegiatan promosional. Periklanan diartikan
sebagai ‘bentuk kegiatan promosional yang dibayar, atau disajikan oleh sponsor
yang dapat dikenal’. Dengan kata lain, perusahaan yang namanya dipergunakan
untuk mengidentifikasi barang atau jasa yang diiklankan adalah sponsor dari
iklan tersebut serta membiayainya.
Tujuan periklanan adalah
memberitahu konsumen potensial, perihal adanya barang di pasar, meyakinkan
mereka untuk membeli dan mengingatkan mereka selalu akan adanya barang tadi
dipasar. Hal ini merupakan suatu kegiatan jangka panjang dengan tujuan mencapai
peningkatan penjualan secara tetap untuk jangka waktu tertentu. Karena itu pula
dapat diutarakan, bahwa jarang sekali iklan memberikan kenaikan penjualan
secara cepat.
Promosi penjualan di pihak
lain, bertujuan mencapai peningkatan penjualan secara cepat, dengan konsekuensi
bahwa tanpa usaha memelihara kegiatan yang mahal biayanya itu, peningkatan
penjualan tidak dapat bertahan lama.
Hubungan masyarakat merupakan
semua kegiatan promosional lainnya yang membantu perusahaan mempertahankan dan
meningkatkan citra perusahaan atau produknya dihadapan masyarakat atau
konsumen. Termasuk dalam kegiatan ini adalah memelihara hubungan baik dengan
dunia persuratkabaran dengan memberitahu mereka perihal kegiatan dan kemajuan
yang dicapai perusahaan.
d.
Kegiatan pemasaran yang lain
Kegiatan-kegiatan pemasaran
yang lain adalah kanvasing, perencanaan produk, penetapan harga dan perencanaan
laba. Tugas utama kanvasing adalah merangsang kebutuhan dan pembelian konsumen
atas produk perusahaan.
Pengemasan (jangan disamakan
dengan ‘pengepakan’ yaitu mengepak barang agar tidak rusak dalam pengangkutan)
merupakan usaha untuk membuat barang kelihatan menarik bentuknya di mata
konsumen potensial, sehingga dapat diharapkan barang yang bersangkutan akan
lebih laku. Pengemasan yang menarik dipergunakan juga untuk membangun dan
memelihara kesan baik atas cap dagang dan produk untuk barang-barang konsumsi.
Perencanaan produk menyangkut
perencanaan jajaran barang yang akan ditawarkan, penarikan barang yang
tertinggal model dihapus dari jajarannya, pengenalan jenis barang baru dan cara
modifikasi barang sesuai perubahan yang terjadi di pasar atau pada konsumen.
Penetapan harga dan perencanaan
laba merupakan kegiatan untuk membantu para eksekutif memutuskan penetapan
harga, pemberian potongan dan syarat pembelian yang lain, yang memberikan
kemungkinan perusahaan meningkatkan penjualan dan mencapai laba yang
direncanakan.
6.
Konsep
Pemasaran Dalam Islam
Konsep dasar spiritualisasi
marketing adalah tata olah cipta , rasa, hati, dan karsa (implementasi) yang
dibimbing oleh integritas keimanan, ketakwaan, dan ketaatan kepada syari’at
Allah swt. Jika iman, takwa, dan taat
syari’ah, ini semu, maka aktivitas marketing yang dilakukan itu tidak ada
sangkut pautnya dengan shyari’at Islam. Dalam Alqur’an dan hadits kita dapat
melihat bagaimana ajaran islam mengatur kehidupan bisnis (pemasaran) serang
muslim.
1.
Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu saling
memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan
yang berlaku suka sama suka di antara kamu dan janganlah kamu membunuh dirimu
sendiri, sesungguhnya Allah Maha Penyayang kepadamu (Q.S. An-Nisaa’ : 29).
2.
Kami tidak mengutus Rasul-rasul sebelummu, melainkan
mereka sungguh memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar, dan kami jadikan
sebahagian kamu cobaan bagi sebahagian yang lain. Maukah kamu bersabar? Dan Tuhan mu Maha Melihat (Q.S.
Al-Furqaan:20).
3.
Sempurnakanlah takaran dan janganlah kamu termasuk orang-orang
yang merugikan (Q.S. Asy-Syu’araa’ : 181).
4.
Maka berbicaralah kamu dengan kata kata yang lembut
mudah-mudahan ia ingat (Q.S.At-Thaahaa:44)
5.
Allah memberikan rahmatnya pada setiap orang yang bersikap baik
ketika menjual, membeli dan membuat suatu pernyataan (H.R. Bukhari)
6.
Seutama-utamanya amal ialah memasukkan rasa bahagia kedalam hati
orang yang beriman, melepaskan rasa lapar membebaskannya dari kesulitan, dan
membayarkan utang-utangnya[7].
Dalam catatan guru
pemasaran global disebutkan bahwa : marketing
is a societal process by which individuals and groups obtain what they need and
want thought creating, offering, and freely exchanging products and services of
value with others[8]. Marketing is the process of planning
executing the conception, pricing, promotion, and distribution of ideas, goods,
and services to create exchanges that satisfy individual and organizational
goals[9].
Ada tujuh Aspek penting
dari definisi diatas , yang dijelaskan berikut ini.
1.
Permintaan adalah keinginan akan produk spesifik yang didukung
oleh kemampuan dan kesediaan untuk membelinya.keinginan akan menjadi permintaan
jika didukung dengan daya beli.
2.
Pertukaran dan Transaksi
a.
Pertukaran adalah tindakan memperoleh produk atau jasa yang dikehendaki
dari seseorang dengan menawarkan sesuatu (imbalan) sebagai penggantinya.
b.
Transaksi adalah perdagangan nilai antara dua pihak atau lebih.
3.
Kebutuhan dan Keinginan
a. Kebutuhan adalah suatu
ketidak beradaan yang dirasakan untuk memenuhi kepuasan dasar , seperti makanan
, pakaian, tempat tinggal, keamanan atau rasa aman, hak milik, dan harga diri
atau aktualisasi diri dalam hidup.
b. Keinginan adalah hasrat
yang kuat memuaskan kebutuhan-kebutuhan yang sangat spesifik sesuai kondisi
geografis tempat tinggal mereka.
4.
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan untuk
memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.
5.
Pasar adalah sejumlah (sekelompok) orang pembeli actual dan
potensial untuk memiliki/ memenuhi kebutuhan dan keinginan tertentu dan mamapu
melaksanakan pertukaran untuk memuaskan
kebutuhan dan keinginannya.
6.
Nilai, Harga/Biaya,dan Manfaat
Nilai
(value) adalah kualitas total yang diperkirakan pelanggan atas suatu produk
untuk memuaskan kebutuhannya.
7.
Kepuasan Pelanggan
Kepuasan pelanggan adalah perbandingan antara harapan dan persepsi
pelanggan terhadap kinerja – nilai relative dari suatu produk. Jika kinerja atau kualitas produk sesuai
dengan harapan, maka pelanggan senang , begitu juga sebaliknya.
Tujuh Aspek (Lihat gambar
1) inilah yang terlibat dalam siklus pemasaran secara terus menerus dilakukan
oleh marketer yang tidak pernah
berhenti dalam menata-olah pasar untuk memenuhi permintaan guna memuaskan
kebutuhan dan keinginan konsumen. Marketer
adalah seseorang yang mencari satu atau lebih calon pembeli yang akan
terlibat dalam pertukaran nilai.
Gambar 1
Siklus Pemasaran
Agar marketer tidak terjebak
dalam kegiatan serba permissive, Hermawan dan syakirsula mengingatkan bahwa
marketing syari’ah itu bersifat universal karena memiliki empat basis karakter
sebagai panduan menjalankan kegiatan
pemasaran[10] yaitu:
1.
Teistis (Religius).
Testis
berarti marketer syariah harus membentengi diri dengan niai niai spiritual
karena marketing memang “akrab” dengan penipua, sumpah palsu, riswah (suap),
korupsi, kolusi dan wanita.
2.
Etis (Beretika)
Artinya,
marketer syariah harus mengedepankan akhlak,etikadan moral.
3.
Realistis (Fleksibel)
Maksudnya
adaah marketer tersebut harus profesional, santun dan rapi dalam berpenampilan
serta tidak kaku dalam pergaulan.
4.
Humanistis (Manusiawi)
Artinya,
seorang marketer harus menjaga keseimbangan, memiliki arkat dan derajat
terhormat, memelihara sifat kemanusiaannya, tidak serakah melainan peduli pada
keadaan sosial.
Berdasarkan uraian
diatas, maka definisi spiritual marketing adalah merupakan suatu ilm yang
mempelajari dan mengarahkan suatu proses perencanaan dalam penciptaan,
penawaran dan penyampaian nilai produk dengan tingkat harga yang memenuhi
keinginan dan kepuasan pelanggan serta promosi yang sesuai dengan kebenaran di
AlQur’an dan sunnah Rasululla saw.
7. Integritas Konsep
Pemasaran
1.
Konsep Produksi
Konsep
produksi memusatkan perhatian pada usaha usaha untuk mencapai efisiensi
produksi yang tinggi. Kemampuan meningkatkan efisiensi menjadi salah satu key success bisnis.
2.
Konsep Produk
Konsep
produk dikembangkan atas dasar keinginan konsumen,realitas pasar menunjukkan
bahwa konsumen menyukai produk yang berkualitas paing baik. Perusahaan akan
sukses jika mampu menghasilkan produk unggul terus menerus.
3.
Konsep Penjualan
Konsep
pejualan mengacu pada konsep good selling
servive, yaitu kemampuan melayani pelanggan dengan baik.
4.
Konsep Kemasyarakatan
Konsep
ini meyakini bahwa tugas perusahaan adalahmemuaskan kebutuhan dan keinginan
konsumen dan mempertinggi kesejahteraan masyarakat.
5.
Konsep Pemasaran Hubungan
Pemasaran
hubungan merupakan praktik membangun hubungan jangka panjang yang memuaskan
mitra-mitra bisnis, misalnya pelanggan, penyalur, pemasok guna mempertahankan
preferensi dari bisnis jangka panjang.
8. Etika
Pemasaran Syariah
Dalam semua hubungan, kepercayaan adalah
unsur dasar. Kepercayaan diciptakan dari kejujuran. Kejujuran adalah salah satu
kualitas yang paling sulit dari karakter untuk dicapai dalam bisnis, keluarga,
atau dimanapun gelanggang tempat orang-orang berminat untuk melakukan
persaingan degan pihakk pihak yang lain. Oleh karena itu, kita menemukan bahwa
bisnis yang berhasil dalam masa yang panjang akan cenderung untuk membangun
semua hubungan atas mutu, kejujuran dan kepercayaan[11].
Kunci etis dan moral bisnis sesungghnya
terletak pada pelakunya, itu sebabnya misi diutusnya rasulullah ke dunia adalah
untuk memperbaiki akhlak manusia yang telah rusak. Seorang pengusaha muslim
berkewajiban untuk memegang teguh etika dan moral bisnis Islami, yang mencakup
hal-hal berikut ini.
1. Khusnul Khuluq. pada
derajat ini, Allah akan melapangkan hatinya dan akan membuka pintu rezeki,
dimana pintu rezeki akan terbuka dengan akhlak mulia tersebut.
“Tetapkanlah kejujuran karena sesungguhnya
kejujuran mengantarkan kepada kebaikan dan sesungguhnya kebaikan mengantarkan
kepada surga” (H.R.
Bukhari dan Muslim).
2. Amanah.
“ Tidak ada Iman bagi orang yang tidak punya amanat
(tidak dapat dipercaya) dan tidak ada agama bagi orang yang tidak menepati
janji, pedagang yang jujur dan amanah (tempatnya di surga) bersama para nabi,
shiddiqin (orang yang jujur) dan para syuhada” (H.R. Tirmidzi dan Ibnu Majah).
3.
Toleran juga merupakan kunci sukses pebisnis
muslim, toleran membuka kunci rezeki dan sarana hidup tenang.
“Allah mengasihi orang yanng bersikap baik
dalam menjual, dalam membeli dan melunasi utang” (H.R.Buhkari.)
Marketing merupakan mesin “dealing with the customer’s” yang
dinamis dan Intensif berinteraksi dengan maket. Pemasaran yang berorientasi
syariah, harus sesuai dengan Alquran dan hadits.
Pertama, memastikan
pertimbangan kegiata pemasaran itu bersumber dari alqur’an dan hadits. “Kitab
Alqur’an ini tidak ada yang diragukan di dalamnya. Menjadi petunjuk bagi
orang-orang yang bertaqwa”
Kedua, Jaminan yang dijelaskan
Allah dalam Al-Qur’an, maka dalam rangka penjualan itupun, seller harus dapat memberikan jaminan bagi produk yang akan dijual,
setidaknya dalam dua aspek berikut:
a.
Aspek Material, yakni mutu bahan, mutu pengobatan, dan
mutu penyajian.
b.
Aspek nonmaterial, mencakup aspek halal (makanan, uang,
sumber rezeki, dll.) thaharah,dan islami
dalam penyajian.
Ketiga, manfaat produk
yang di pasarkan. Marketer harus memberikan penjelasan mengenai manfaat produk
atau manfaat proses produksi dijalankan dengan benar.
Keempat, sasaran produk.
Marketer dapat menjelaskan bahwa sumber makanan, uang, dan rezeki yang halal
(halalan thoyyiban) akan menjadi darah dan daging manusia , akan membuat orang
menjadi taat kepada Allah, sebab konsumsi yang
dapat mengantarkan manusia kepada ketakwaan harus memenuhi tiga unsur:
a.
Materi yang halal
b.
Sumber dan proses pengolahannya bersih dari kotoran, dan
dosa
c.
Penyajian yang islami.
Marketing menganjurkan agar setiap
orang dalam bisnis selayaknya memiliki perilaku sebagai marketer sehingga mampu
menggerakan perusahaan, melihat, merespons dan membuat pelanggan puas dalam
pasar yang terus menerus berubah. Aktivitas bisnis yang secara tegas dilarang
oleh Islam[12], yaitu :
1.
Jangan lakukan transaksi bisnis yang diharamkan oleh
Islam.
2.
Jangan mencari dan menggunakan harta dengan cara yang
tidak halal.
3.
Jangan bersaing dengan cara batil atau tidak sehat.
4.
Jangan memasarkan makanan dan minuman yang dilarang
syariah
5.
Jangan menjelek-jelekkan produk atau orang lain.
6.
Jangan menjadi aktor pamer aurat (saat melakukan
transksi)
7.
Jangan menipu/bohong untuk meningkatkan transaksi.
C.
KESIMPULAN
Pemasaran adalah kegiatan
pemasar untuk menjalankan bisnis (profit atau nonprofit) guna mmemenuhi
kebutuhan pasar dengan barang dan atau jasa, menetapkan harga, mendistribusikan,
serta mempromosikan melalui proses pertukaran agar memuaskan konsumen dan
mencapai tujuan perusahaan. Dalam Islam, pemasaran tidak hanya mencakup hal
tersebut, tetapi ada etika-etika yang juga harus dipenuhi. Kunci etis dan moral bisnis sesungghnya
terletak pada pelakunya, itu sebabnya misi diutusnya rasulullah ke dunia adalah
untuk memperbaiki akhlak manusia yang telah rusak. Seorang pengusaha muslim
berkewajiban untuk memegang teguh etika dan moral bisnis Islami, diantaranya
Khusnul Khuluq, amanah, dan toleran.
DAFTAR PUSTAKA
Foster, Douglas W.1985. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jakarta:
Erlangga.
Houston, Franklin S. dan Jule
B Gassenheimer. “Marketing and Eschange”,journal of marketing, october
1987.
H.R. Ibnu Hajar al Asqalani,
dalam Jalaluddin Rahmat, 1993. Khotba-khotbah di Amerika. Bandung:
Remaja Rosdakarya Offset.
Kotler, Philip.
2003. Marketing Management. 11 ed. International Edition.New Jersey:
Pearson Education,Inc.
Peter D., Bennett, 1995. Dictionary of
Marketing Terms 2ed. Chicago: American Marketing Association.
Kartajaya,
Hermawan dan Muhammad Syakirsula.2006. Syariah Marketing. Bandung: Mizan
Pustaka
Eldine, Achyar.
2008. Etika Bisnis Islam. http ://www.uika-bogor.ac.id/doc/public/etika
bisnis Islam.pdf
Hasan, Ali.
2007.Manajemen Bisnis Syariah : di Dunia Menjadi Orang Kaya Raya, di
Akhirat Menjadi Orang Terhormat. Yogyakarta : Mitra Pustaka.Hal.118-122
Jadid, Ruhul. 2008. Pengertian, Konsep,
Definisi Pemasaran. Diakses melalui https://majidbsz.wordpress.com/2008/06/30/pengertian-konsep-definisi-pemasaran/.
Tanggal 22-09-2015
Sugeng.
2011. Pengertian, Definisi Pemasaran. Diakses melalui http://skripsi-manajemen.blogspot.co.id/2011/02/pengertian-definisi-pemasaran.html.
Tanggal 22-09-2015
Rosdyana,
Dewi. 2013. Pengertian dan Konsep Pemasaran. Diakses melalui https://dewirosdyana.wordpress.com/2013/11/29/pengertian-dan-konsep-pemasaran/.
Tanggal 23-09-2015
[1] https://majidbsz.wordpress.com/2008/06/30/pengertian-konsep-definisi-pemasaran/. Diakses pukul 23:23 tanggal 22-09-2015
[2]
http://skripsi-manajemen.blogspot.co.id/2011/02/pengertian-definisi-pemasaran.html
. Diakses pukul 23:52 tanggal 22-09-2015
[4] https://dewirosdyana.wordpress.com/2013/11/29/pengertian-dan-konsep-pemasaran/. Diakses pukul 05:50 tanggal 23-09-2015
[5] Douglas W. Foster. 1985. Prinsip-Prinsip
Pemasaran. Jakarta: Erlangga. Halaman:8-9
[6] Franklin S. Houston dan Jule B. Gassenheimer, “Marketing and
Eschange”,journal of marketing, october 1987,hal 3-18.
[7] H.R. Ibnu Hajar al Asqalani, dalam Jalaluddin Rahmat, 1993. Khotba-khotbah
di Amerika. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset.
[8] Philip Kotler, 2003.
Marketing Management. 11 ed. International Edition.New Jersey: Pearson
Education,Inc.
[9]
Peter D., Bennett, 1995. Dictionary of Marketing Terms 2ed. Chicago:
American Marketing Association.
[10] Hermawan Kartajaya dan
Muhammad Syakirsula.2006. Syariah Marketing. Bandung: Mizan Pustaka.hal
28-42
[11] Achyar Eldine. 2008. Etika
Bisnis Islam. http ://www.uika-bogor.ac.id/doc/public/etika bisnis
Islam.pdf
[12] Ali Hasan,2007.Manajemen Bisnis Syariah :
di Dunia Menjadi Orang Kaya Raya, di Akhirat Menjadi Orang Terhormat.
Yogyakarta : Mitra Pustaka.Hal.118-122
Tugas Marketing adalah Walaupun sudah tersummary di paragraph pertama, mendetail kan semua informasi tidak kalah penting dengan summary. Karena nama nya release (yang dibagikan untuk melengkapi keterangan), maka harus lengkap memberi informasi2 penting, agar media/jurnalis tidak salah mengutip dari sumber yang belum bisa diverifikasi. Kalo kita kasih semua informasi yang lengkap dan jelas, maka kita bisa memperingan kerjaan temen-temen media.
ReplyDelete